PENGERTIAN PERUBAHAN
DAN PERKEMBANGAN ORGANISASI
Definisi perubahan
menurut para ahli:
NENI NURMAYANTI
HUSANAH
Perubahan merupakan
sesuatu yang unik
karena perubahan-perubahan yang
terjadi dalam berbagai
kehidupan itu berbeda-beda
dan tidak bias disamakan, walaupun memmiliki
beberapa persamaan dalam
prosesnya.
BRIAN CLEGG
Perubahan merupakan
suatu kekuatan yang
sangat hebat, yang
dapat memotivasi atau mendemotivasi.
A.B SUSANTO
Perubahan adalah
keniscayaan yang menyertai
kehidupan, dapat terjadi dimana saja, kapan
saja, dan menimpa
siapa saja.
Definisi perkembangan
menurut para ahli:
Perkembangan merupakan
serangkaian perubahan progresif
yang terjadi sebagai akibat
dari proses kematangan dan
pengalaman dan terdiri atas
serangkaian perubahan yang
bersifat kualitatif dan
kuantitatif ( E.B. Harlock
). Dimaksudkan bahwa perkembangan merupakan proses perubahan
individu yang terjadi dari
kematangan (kemampuan seseorang
sesuai usia normal) dan
pengalaman yang merupakan
interaksi antara individu dengan lingkungan
sekitar yang menyebabkan
perubahan kualitatif dan kuantitatif
( dapat diukur) yang menyebabkan perubahan pada
diri individu tersebut.
Perkembangan mengandung
makna adanya pemunculan
sifat-sifat yang baru, yang
berbeda dari sebelumnya ( Kasiram, 1983 : 23), menandung arti
bahwa perkembangan merupakan peubahan sifat individu menuju
kesempurnaan yang merupakan
penyempurnaan dari
sifat-sifat sebelumnya.
FAKTOR-FAKTOR PERUBAHAN
DAN PERKEMBANGAN ORGANISASI
Faktor perubahan
organisasi terbagi 2,
yaitu:
-
Faktor
internal
Adalah segala
keseluruhan faktor yang
ada di dalam
organisasi dimana faktor
tersebut dapat mempengaruhi
organisasi dan kegiatan
organisasi.
Adalah penyebab
perubahan yang berasal
dari dalam organisasi
yang bersangkutan, yang dapat berasal
dari berbagai sumber.
Problem yang
sering timbul berkaitan
dengan hubungan sesama
anggota organisasi pada umumnya
menyangkut masalah komunikasi
dan kepentingan masing-masing
anggota.
Proses kerjasama
yang berlangsung dalam
organisasi juga kadang-kadang merupakan penyebab
dilakukannya perubahan. Problem
yang timbul dapat menyangkut masalah
sistem kerjasamanya dan
dapat pula menyangkut
perlengkapan atau peralatan
yang digunakan. Sistem kerjasama yang
terlalu birokratis atau sebaliknya
dapat menyebabkan suatu organisasi
menjadi tidak efisien. Sistem
birokrasi (kaku) menyebabkan hubungan
antar anggota menjadi impersonal yang mengakibatkan rendahnya
semangat kerja dan
pada gilirannya produktivitas menurun,
demikian sebaliknya. Perubahan
yang harus dilakukan akan
menyangkut struktur organisasi
yang digunakan.
Contoh Faktor
Internal :
a.
Perubahan kebijakan lingkungan.
b.
Perubahan tujuan.
c.
Perluasan wilayah operasi
tujuan.
d.
Volume kegiatan bertambah
banyak.
e.
Sikap dan perilaku
para anggota organisasi.
Faktor eksternal
Adalah segala
keseluruhan faktor yang
ada di luar
organisasi yang dapat mempengaruhi organisasi dan
kegiatan organisasi. Beberapa
faktor tersebut antara lain :
Politik, Hukum , Kebudayaan, Teknologi,
Sumber alam, Demografi dan
sebagainya.
Adalah penyebab
perubahan yang berasal
dari luar, atau
sering disebut lingkungan.
Organisasi bersifat responsive
terhadap perubahan yang terjadi
di lingkungannya. Oleh karena
itu, jarang sekali
suatu organisasi melakukan perubahan
besar tanpa adanya dorongan yang
kuat dari lingkungannya. Artinya,
perubahan yang besar
itu terjadi karena lingkungan menuntut
seperti itu. Beberapa
penyebab perubahan organisasi yang termasuk faktor ekstern
adalah perkembangan teknologi,
faktor ekonomi dan peraturan
pemerintah.
Contoh
Faktor Eksternal:
a.
Politik
b.
Hukum
c.
Kebudayaan
d.
Teknologi
e.
Sumber daya alam
f. Demografi
g.
Sosiologi
Faktor pengembangan
organisasi terbagi 2,
yaitu:
Faktor eksternal:
-
Kompetisi yang
semakin tajam antar
organisasi.
-
Perkembangan IPTEK.
-
Perubahan lingkungan
baik lingkungan fisik
maupun sosial yang membuat
organisasi berfikir bagaimana
mendapatkan sumber di luar
organisasi untuk masa
depan organisasi.
Faktor internal:
-
Struktur.
-
Sistem
dan prosedur.
-
Perlengkapan dan
fasilitas.
-
Proses
dan saran apabila
titik cocok akan
membuat organisasi melalui perbaikan.
-
Perubahan organisasi
dilakukan untuk mencocokkan
dengan kebutuhan yang ada.
CIRI-CIRI DAN
METODE PERKEMBANGAN ORGANISASI
Perkembangan organisasi
memiliki beberapa ciri-ciri
dan metode.
Maka Pengembangan
organisasi yang efektif
memiliki ciri-ciri sebagai
berikut :
1. Merupakan strategi
terencana dalam mewujudkan
perubahan organisasional,
yang memiliki sasaran
jelas berdasarkan diagnosa yang
tepat tentang permasalahan
yang dihadapi oleh organisasi.
2.
Merupakan kolaborasi antara
berbagai pihak yang akan terkena
dampak perubahan yang akan
terjadi.
3.
Menekankan cara-cara baru
yang diperlukan untuk meningkatkan kinerja
seluruh organisasi dan semua
satuan kerja dalam organisasi.
4.
Mengandung nilai humanistik
dimana pengembangan potensi manusia menjadi
bagian terpenting.
5.
Menggunakan pendekatan komitmen
sehingga selalu
memperhitungkan pentingnya
interaksi, interaksi dan interdependensi antara
berbagai satuan kerja
sebagai bagian integral di
suasana yang utuh.
6. Menggunakan pendekatan
ilmiah dalam upaya
meningkatkan efektivitas
organisasi.
Bila selama
ini kita hanya
mengenal pembelajaran pada
tingkat individu dan kelompok, maka perkembangan
manajemen telah mengenal pembelajaran
organisasi (learning
organization), yang secara sederhana
dapat diartikan sebagai :
organisasi yang secara terus menerus
melakukan perubahan diri
agar dapat mengelola pengetahuan
lebih baik lagi, memanfaatkan tekhnologi, memberdayakan sumber
daya, dan memperluas
area belajarnya agar mampu
bertahan di lingkungan
yang selalu berubah. Metode Perubahan dan
Pengembangan Organisasi. Ada berbagai
teknik yang dirancang
para ahli, dengan
tujuan meningkatkan kemampuan
berkomunikasi serta bekerja
secara efektif,
antar-individu maupun antar-kelompok dalam organisasi. Beberapa teknik
yang sering digunakan
berikut ini:
1.
Sensitivity training,
merupakan teknik OD
yang pertama diperkenalkan dan
yang dahulu paling
sering digunakan. Teknik ini
sering disebut juga
T-group. Dalam kelompok kelomok T (singkatan
training) yang masing- masing terdiri
atas 6 – 10 peserta, pemimpin kelompok (terlatih)
membimbing peserta
meningkatkan kepekaan (sensitivity)
terhadap orang lain, serta ketrampilan dalam
hubungan antar-pribadi.
2.
Team
Building, adalah pendekatan
yang bertujuan memperdalam efektivitas
serta kepuasaan tiap individu
dalam kelompok kerjanya atau
tim. Teknik team
building sangat membantu meningkatkan
kerjasama dalam tim
yang menangani proyek dan
organisasinya bersifat matriks.
3.
Survey
feedback. Dalam teknik
survey feedback. Tiap peserta
diminta menjawab kuesioner yang
dimaksud untuk mengukur persepsi
serta sikap mereka
(misalnya persepsi tentang kepuasan
kerja dan gaya
kepemimpinan mereka). Hasil survey
ini diumpan balikkan pada
setiap peserta, termasuk
pada para penyelia dan
manajer yang terlibat. Kegiatan ini
kemudian dilanjutkan dengan kuliah
atau lokakarya yang
mengevaluasi hasil
keseluruhan dan mengusulkan
perbaikan perbaikan konstruktif.
4.
Transcational Analysis
(TA). TA berkonsentrasi pada
gaya komunikasi antar-individu.
TA mengajarkan cara
menyampaikan pesan yang jelas
dan bertanggungjawab, serta
cara menjawab yang wajar dan
menyenangkan. TA dimaksudkan
untuk mengurangi kebiasaan
komunikasi yang buruk
dan menyesatkan.
5.
Intergroup activities.
Fokus dalam teknik
intergroup activities adalah peningkatan hubungan baik
antar-kelompok. Ketergantungan
antar kelompok , yang
membentuk kesatuan organisasi, menimbulkan
banyak masalah dalam
koordinasi. Intergroup activities
dirancang untuk meningkatkan
kerjasama atau memecahkan konflik
yang mungkin timbul akibat
saling ketergantungan tersebut.
6.
Proses
Consultation. Dalam Process consultation,
konsultan OD mengamati komunikasi,
pola pengambilan keputusan ,
gaya kepemimpinan, metode kerjasama,
dan pemecahan konflik dalam tiap
unit organisasi. Konsultan
kemudian memberikan umpan balik
pada semua pihak
yang terlibat tentang
proses yang telah diamatinya , serta menganjurkan tindakan
koreksi.
7.
Grip
OD. Pendekatan grip
pada pengembangan organisasi di
dasarkan pada konsep managerial grip
yang diperkenalkan oleh Robert
Blake dan Jane Mouton. Konsep
ini mengevaluasi gaya
kepemimpinan mereka yang
kurang efektif menjadi
gaya kepemimpinan yang ideal,
yang berorientasi maksimum
pada aspek manusia maupun
aspek produksi.
8.
Third-party peacemaking.
Dalam menerapkan teknik
ini, konsultan OD berperan sebagai pihak
ketiga yang memanfaatkan berbagai cara
menengahi sengketa, serta
berbagai teknik negosiasi untuk
memecahkan persoalan atau
konflik antar-individu dan kelompok.
PROSES PERUBAHAN
ORGANISASI
Yang dimaksud
dengan proses perubahan
adalah tata urutan
atau langkah-langkah dalam mewujudkan
perubahan organisasi. Langkah
tersebut terdiri dari :
a. Mengadakan
Pengkajian : Tidak dapat
dipungkiri bahwa setiap organisasi apapun
tidak dapat menghindarkan diri dari
pengaruh daripada berbagai perubahan
yang terjadi di
luar organisasi. Perubahan
yang terjadi di luar organisasi itu
mencakup berbagai bidang,
antara lain politik, ekonomi,
teknologi, hukum, sosial
budaya dan sebagainya.
Perubahan tersebut mempunyai
dampak terhadap organisasi,
baik dampak yang bersifat
negatif maupun positif. Dampak
bersifat negatif apabila perubahan
itu menjadi hambatan
bagi kelancaran, perkembangan dan kemajuan
organisasi. Dampak bersifat
positif apabila perubahan
itu dapat memperlancar kegiatan, perkembangan dan
kemajuan organisasi atau dalam
bentuk kesempatan-kesempatan baru
yang tidak tersedia sebelumnya.
b. Mengadakan
Identifikasi : Yang perlu
diidentifikasi adalah dampak perubahan-perubahan yang
terjadi dalam organisasi. Setiap
faktor yang menyebabkan terjadinya
perubahan organisasi harus
diteliti secara cermat sehingga jelas permasalahannya dan
dapat dipecahkan dengan
tepat.
c. Menetapkan
Perubahan : Sebelum langkah-langkah perubahan
diambil, pimpinan organisasi harus
yakin terlebih dahulu bahwa
perubahan memang harus dilakukan,
baik dalam rangka
meningkatkan kemampuan organisasi
maupun dalam rangka
mempertahankan eksistensi serta pengembangan dan
pertumbuhan organisasi selanjutnya.
Menentukan Strategi :
Apabila pimpinan organisasi
yakin bahwa perubahan benar-benar
harus dilakukan maka pemimpin
organisasi harus segera menyusun
strategi untuk mewujudkannya.
d. Melakukan
Evaluasi : Untuk mengetahui
apakah hasil dari
perubahan itu bersifat positif
atau negatif, perlu dilakukan penilaian.
Apabila hasil perubahan sesuai
dengan harapan berarti
berpengaruh postif terhadap organisasi, dan apabila
sebaliknya berarti negatif.
Sumber :
0 komentar:
Posting Komentar